Surau dan Lapau

Muntahan tulis hari pertama,4 Mei 2011

Surau dan Lapau

Oleh: Abdul Azis

Mesjid bukanlah tempat yang asing lagi bagi kita sebagai kaum muslimin.Didalam mesjid inilah kita dapat melaksanakan ibadah serta menenangkan hati dari hal-hal yang membuat kita galau dan rusuh.Tapi alangkah mirisnya hati ini ketika membaca artikel Surau dan Lapau karangan seorang dosen STAIN Bukittinggi yang bernama Taufik Sikumbang.Masyarakat justru memiliki keinginan untuk mengunjungi lapau di bandingkan dengan mesjid.Mereka lebih mementingkan urusan dunia seperti maoota,bacarito,bergunjing daripada ke mesjid untuk beribadah.

Apakah masyarakat tidak ada keinginan lagi untuk ke mesjid?mungkin hal itu sangat penting,bahwa mesjid adalah wadah bagi mereka untuk mendapat kecintaan Allah Tuhan Yang Maha Esa.

Keadaan ini juga pernah penulis alami saat mellaksanakan kegiatan kemasyarakatan di Tiku.Mesjid dan Mushalla tersebut jarang di singgahi oleh masyarakat.Dan masyarakat pun pernah berkata bahwa mesjid tersebut hanya dibuka satu kali seminggu yaitu khusus hari Jum’at.Sungguh memilukan.

Jadi bagi masyarakat baik dikota maupun di kampong mari kita tinggalkan budaya-budaya yang menyangkut dunia seperti budaya ka lapau,bacarito,dan lain-lain.Ketahuilah bahwa mesjid adalah salah satu opsi untuk mendapatkan kedamaian baik dunia maupun akhirat.