Komunitas GUNA official website | Members area : Register | Sign in
Selamat Datang Di komunitas GUNA aiaketek. Sebuah komunitas bagi mereka yang ingin menjadi penulis andal.Semoga weblog ini bermanfaaat bagi pembaca sekalian.

Tentang Kami

Gerakan Ujung peNA  aia ketek
Untuk BAca-TUlis ku  ,BAca-TUlis dunia
a.Apa itu GUNA aia ketek dan kenapa harus pakai nama GUNA aia ketek
GUNA aia ketek adalah sebuah komunitas peduli baca-tulis,yang lahir dan terbentuk atas kebutuhan diri untuk mencari teman berbagi cerita,berbagi pengalaman,berbagi rasa dalam membaca dan menulis.Berbagi secara langsung (tanpa perantara).Langsung disini berarti,berbagi lewat karya nyata,yakni membaca sesuatu kemudian menuliskan apa yang didapatkan dari membaca itu.Kemudian membaca lagi,menulis lagi.Selanjutnya membaca-menulis,membaca-menulis,membaca-menulis sampai tiba saatnya jasad harus ikhlas ditinggal pergi oleh roh yang suci.
Uraian makna dari GUNA aia ketek
GUNA
Secara susunan kata yang sederhana, GUNA adalah singkatan dari Gerakan Ujung pe NA.Sebuah pesan moral dan makna terkandung didalamnya bahwa setiap orang dan segala kegiatan yang akan dan sedang dilakukan bertujuan agar diri ber GUNA.Ber GUNA untuk diri sendiri hal utamanya,dan setelah ‘bergelut’ dan terus ‘bergeliat’ didalam komunitas ini,mudaha-mudahan dapat ber GUNA untuk dunia,yaitu dunia keluarga,dunia kampong,dunia kecamatan dan terus membesar GUNA nya untuk dunia semesta milik SANG PEMURAH. 
Aia
Aia adalah sebuah kata yang dipinjam dari bahasa dialeknya suku Minagkabau,yang artinya Air.Diyakini bahwa pada dasarnya setiap air mengandung kejernihan dan kebeningan.Dengan kebeningan dan kejernihannya bisa membasuh  debu dan suramnya setiap sesuatu.Selain itu air dapat menjadi sesuatu yang menyejukkan,menyegarkan,menghilangkan kehausan yang sedang dirasakan.Air juga mengalir kemana yang ia tuju sesuai dengan sifatnya,dan tatkala mengalir air tak mengenal hambatan apapun sebab ketika masih sesuai dengan sifat aslinya,ia akan tetap mengalir.Air  menjadi sumber kehidupan dalam catatan dan dalam kenyataan hidup manusia dan makhluk lainnya.Dengan memaknai aia,diharapkan setiap diri yang masuk dan merendahkan hati bergabung akan lebih awal menikmati segala kebaikan aia itu sendiri.Percaya atau tidak,itu bukan masalah.Tetapi  satu cengkaraman kenyataan akan terasa kuat bahwa setiap diri akan berguna untuk diri dan dunia sebab ia bening-jernihdan mengalir.Mengalir dan terus mengalir.

Ketek
Satu ungkapan yang mungkin bisa menjadi kaitan,kenapa nama komunitas ini memakai kata yang beraromakan Minangkabau?Wajar sebab kata orang:Setiap kita dipengaruhi oleh lingkungan tempat kita berada.Kalau kita berada di Eropa mungkin sikap dan tingkah serta kebutuhan pola hidup,termasuk berbahasa,maka akan dipengaruhi oleh Eropa itu sendri,begitu juga bila berada dan menetap di dinginnya iklim kutub,atau berada di panasnya cuaca Gurun Sahara.Secara kebetulan komunitas ini digagas dan didirikan oleh anak dan putra negeri yang berasal dari suku Minangkabau.Dianggap sebuah kewajaran penamaan komunitas sangat kental Keminangkabau-annya.Ketek berarti kecil.Pemilihan kata ketek karena para penggagas dan pendiri serta mungkin juga para calon anggota bukanlah dari orang-orang yang sudah besar dengan tanda kutip.Besar disini dimaksud sudah bisa-terbiasa atau mahir dalam dunia membaca dan menuliskan diri,serta membaca dan menuliskan tentang dunia.Semuanya hanya kumpulan orang yang membawa gelombang besar kemauan.
Maka GUNA aia ketek berarti:
Dengan segala kekecilan dan keterbatasan dapat mengalir  dan terus mengalir dalam alam membaca dan menulis yang ditumpukan di ujung pena.Dari ujung pena itu semua akan merasakan GUNA bening dan jernihnya air yang kecil ini.Namun kebeningan dan kejernihannya kan menyembuhkan segala ketersakitan terutama ketersakitan jiwa yang sangat membutuhkan kebebasan untuk mengalir. 
Lantai Tempa “Pondasi”t Mengalirnya GUNA aia ketek
Lantai atau pondasi kata orang-orang.Pondasi dari komunitas ini hanyalah tiga huruf yang menyatu satu sama lain,yang tak dapat dipisahkan oleh siapa dan kapanpun yaitu huruf M-A-U dan dengan tak terpisahkan satu dan lain huruf itu menjadi kata MAU.Sebuah kata yang dapat mengalahkan,menghancurkan,mengubah,melahirkan,dan banyak lagi me lainnya yang dapat di lakukan dengan gabungan ketiga huruf ini.Pastinya MAU yang dimaksudkan oleh komunitas ini adalah Mau mengalirkan diri untuk membaca, kemudian MAU mengalirkan diri untuk menuliskan segala yang sudah dibaca.MAU ini hanya digunakan untuk kepositifan diri contoh MAU menyembuhkan diri untuk jujur lewat membaca dan menulis,MAU untuk mengenal kemampuan diri dengan membaca dan menulis,MAU untuk tidak banyak gunakan lisan secara oral,tetapi menukarnya dengan mengalirkan lewat MENULIS.MAU harga mati yang tak dapat dan ditawar dalam komunitas ini.
Bahan atau Tonggak lantai komunitas GUNA aia ketek
Tonggaknya adalah
Apa yang dialami dari membaca
Apa yang dirasa dari membaca
Apa yang yakini dari membaca
Apa yang dipikirkan dari membaca.
Membaca disini maksudnya adalah memfokuskan diri dan mengikatnya dalam ingatan dari segala tindakan bukan hanya sebatas tindakan mengikuti susunan huruf yang ada dalam sebuah tulisan seperti membaca buku-koran-majalah-makalah dll.Membaca disini adalah ‘pengalaman bathin’akan gerak tubuh dan jiwa baik itu ketika menonton, mendengar, melihat, mengalami. Pokoknya merekam apa yang dialami bathin ketika bertindak.
Cara mengalir di GUNA aia ketek
Ada empat cara dan satu pelengkap untuk dapat berbuat-bertindak mengalir di komunitas ini,yakni:
Alirkan segala sesuatu denga cara spontan atau tiba-tiba.Saat ide untuk ‘makan baca’  tiba, segera dan langsung lakukan saat itu juga dan tatkala ada yang mau dialirkan lakukan dengan cara yang sama pula tanpa menunggu-nunggu.  
b.Dimana lahirnbukan hya,dan siapa yang melahirkan?
GUNA aia ketek lahir di ruang bekas perpustakaan Madrasah Sumatera Thawalib Parabek-Bukittinggi,dari sebuah gumaman ringan antara seorang guru bidang studi sejarah dengan beberapa murid kelas XI IPA tingkat aliyah,madrasah yang di sebutkan diatas.Gumaman dan dialog sederhana itu berlangsung pada hari Senin 2 Mei 2011 sekitar pukul 09:20 Wib,setelah nonton bareng rekaman program metro files dengan topic PDRI-Mata rantai- Republik Indonesia.Gumaman tentang ‘rindu’ dan betapa ‘ingin’nya untuk punya ‘ember’yang bersisi air jernih orang-orang yang memiliki hobbi dan habit yang sama,yaitu ranah baca-tulis.Ranah yang sudah jauh hari sudah direncanakan kegiatannya oleh penyelenggara madrasah,namun belum  berwujud hingga dialog itu berlangsung.Pembicaraan itu tidak terhenti dan berlalu sampai di saat itu saja,tapi perbincangan berujung pada niatan untuk membuat sebuah kelompok atau klub,yang kegiatannya di “kunci”hanya soal membaca dan menulis saja.Akhirnya disepakati bahwa kegiatan baca-tulis bersama itu,akan dimulai pada hari Selasa 3 Mei 2011,dan Rumah Puisi Taufik Ismail,Kanagrian Aia Angek,disetujui sebagai tempat berkumpul.Ada lima orang’ usil dan respon’ untuk hal ini,yang kemudian dapat di sebut ibu yang melahirkan GUNA aia ketek,diantara kelimanya hanya satu yang berstatus sebagai guru yaitu Arbi,sedangkan empat orang lagi adalah siswa kelas XI tingkat Aliyah yakni Arsyad,Arya,Rais,dan Azis.
Motto GUNA aia ketek
Bukan untuk berlatah ria,tetapi sangat dianggap penting sebuah tujuan di bungkus dalam ‘kardus’ luar yang rapi dan tertulis jelas.Oleh karenanya di kuatkan hati dan meyakinkan diri bahwa dengan membaca dan menuliskan diri maka kita akan dapat membaca dan menuliskan dunia.Lalu kalimat motto yang panjang ini dibuat sebutan mudahnya,yaitu GUNA aia ketek adalah untuk BATU-KU ,BATU DUNIA.
KETERLIBATAN DIRI dalam GUNA aia ketek
1.Setiap diri yang MAU diakui sebagai bagian dari GUNA aia ketek,dianjurkan dan sangat ‘dipaksa’ untuk membaca dan menuliskan sesuatu yang didapat dari membaca itu.Membaca Apa?.Terserah,yang perlu diingat adalah ditujukan untuk pertumbuhan diri.Dilakukan dan di’iklhaskan’untuk diserahkan ke ‘lubuk’markas Guna aia ketek.SETIAP HARI,YA…SETIAP HARI.Minimal satu hari satu tulisan.Tidak peduli panjang-pendeknya tulisan.Tidak peduli dengan puji-sanjungan dan tidak peduli dengan celaan.Tidak ada aturan baku dan monoton tata bahasa yang mengikat.YANG TERPENTING BACA dan TULISKAN.Segala ‘rambu-rambu’bahasa akan terbentuk dan terlatih dengan sendirinya.
2.Pengakuan diri sebagai ‘bagian’ Guna aia ketek akan dibatalkan bila seseorang TIDAK MENULIS dan TIDAK MENYERAHKAN TULISANNYA selama 6 hari berturut-turut.Kenapa begitu?Ya.Sebab Guna aia ketek hanya untuk setiap diri yang punya genggaman kuat untuk memegang mantra tiga huruf yaitu M-A-U.Mau untuk berproses,dan selalu MAU berbuat untuk dirinya,yaitu BERKARYA.Tidak ada kompromi untuk roh malas dan roh tidak bisa.AKU MAU-AKU BISA.
3.Wajib hadir dalam bincang-temu yang dilaksanakan 1 kali seminggu,yang untuk sementara di sentralkan di Rumah Puisi Taufik Ismail-Nagari Aia Angek,Tanah Datar.Setiap hari Selasa Jam 15.00-16:30 Wib.
Terima Kasih atas kesediaan anda untuk mengunjungi Komunitas GUNA aiaketek. Sebuah komunitas bagi mereka yang ingin menjadi penulis andal.semoga weblog ini bermanfaaat bagi pembaca sekalin.Jangan lupa berkunjung lagi di lain waktu. Syukran.

GUNA Site's Info