Kenakalan Remaja, Salah Siapa ?

Oleh : M.Arsyad Fuadi

BUKITTINGGI- Generasi muda adalah generasi penerus bangsa, generasi yang menjadi tumpuan bangsa ini masa yang akan datang. Namun betapa mirisnya hati kita ketika melihat kelakuan generasi muda saat ini, kita sebagai generasi muda harus berhati-hati ketika bergaul dengan teman ataupun ketika bergaul dengan teman satu kelompok.

                Kita harus menjaga diri kita dengan memperkuat IMTAK (iman dan taqwa) kepada ALLAH swt dan mempererat hubungan kita dengan keluarga agar tidak mudah terjerumus ke lembah yang sesat, dan jangan lupa habiskanlah waktu dengan kegiatan positif semisal ek-skull ataupun kegiatan olahraga diluar sekolah, karena pemuda-pemudi yang waktunya kosong lah yang rentan terbujuk oleh rayuan syeitan.

                Ketika kita terpengaruh oleh pergaulan bebas kita juga jangan takut untuk berkonsultasi dengan orang tua, guru ataupun seseorang yang kita percaya karena ini dapat membuat kita cepat sadar baik melalui nasehat yang ia berikan, kita juga harus menyadarkan teman kita yang tersesat kedalam pergaulan bebas bukan malah membiarkannya, walaupun kita dicap sebagai penghianat tapi jika tujuan kita tulus dari hati maka itu adalah sesuatu yang benar.

                Namun semua ini juga bukan salah dari remaja, pemerintah serta orang tua dan masyarakat juga harus bertanggungjawab atas kenakalan remaja, jangan hanya bisa menasehati tapi juga bisa memberi contoh karena ketika kita memberi nasehat maka diri kita akan di nilai oleh orang yang kita nasehati, bagaimana mungkin kita melarang orang untuk merokok padahal kita juga merokok.

Hal lain yang harus dilakukan pemerintah, orang tua, maupun masyarakat adalah menegur remaja jika mereka melakukan hal yang buruk, kita akan miris ketika melihat anak SMP/SMA di kota bukittinggi merokok di jalanan, tapi tidak ada satu pihak pun yang menegur, apakah memang anak sebesar itu dibolehkan merokok mengenakan pakaian seragamnya di jalan maupun tempat umum.

Kita juga akan miris melihat pelajar berdua-duaan di jalan kota-kota di SUMBAR, bahkan mereka seakan memamerkan ke publik kemesraan mereka, mereka tidak malu lagi berjalan berpasang-pasangan di muka umum.

Bahkan ketika guru mereka menegur mereka karena perbuatan di atas, dengan entengnya mereka menjawab ‘ini kan bukan jam sekolah’, mereka seolah-olah menanggap ketika telah habis jam sekolah guru tak bisa menegur mereka, seolah-olah ketika diluar sekolah guru tak mempunyai hak kepada mereka, padahal guru itu adalah orang tua bukan cuma di dalam sekolah tapi juga diluar sekolah.

 Apakah memang tak ada pihak yang prihatin akan keadaan remaja sekarang, buktinya saja ketika mendapati remaja yang melakukan perbuatan salah seperti diatas atau perbuatan salah lainnya mereka bersikap apatis (tidak acuh), dan berfikir itu bukan urusan mereka, dan itu urusan orang tua nya

Jadi sekali lagi, walaupun memang kenakalan remaja di sebabkan oleh ulah remaja sendiri, tapi pemerintah , orang tua, serta masyarakat harus mau peduli dengan keadaan remaja, harus mau menegur ketika remaja salah, ingat remaja sekarang adalah tumpuan masa depan kita semua, jika remaja saat ini rusak bagaimana nantinya?, pemerintah harus bertindak cepat untuk mengatasinya, seperti perlunya pelatihan-pelatihan untuk generasi muda, koordinasi dengan masyarakat, orang tua maupun guru.

                Melihat kenakalan remaja saat ini sebaiknya pemerintah ataupun pemerintah daerah membuat undang-undang ataupun perda tentang remaja, yang isinya melarang pelajar yang memakai atribut sekolah merokok di muka umum, melarang mereka berdua-duaan ataupun perbuatan sesat lainnya dan membuat anjuran kepada pemerintah, oknum penegak hukum, orang tua maupun masyarakat untuk mengawasi keadaan remaja di sekitarnya, atau bagimana bentuk undang-undangnya pemerintah lah yang lebih lihai dalam membuatnya. Kalau sudah begini maka lingkungan sekitar kita akan nyaman dan remaja akan malu bila berbuat salah dimuka umum dan lambat laun akan banyak remaja yang sadar.