Bayangan Masa Depan

Muntahan tulis hari pertama,4 Mei 2011

Bayangan Masa Depan

Oleh:Ikrima ge hawk

Hari ni,saat pertama kali aku menjejakkan kaki ku di Rumah Puisi Taufik Ismail.3 Mei 2011.Terletak di atas Bukit kecil jalan menuju Padang Panjang.

Aku dan beberapa temanku mengikuti berbagai arahan oleh seorang Guru muda Madrasah Sumatera Thawalib Parabek.Ust.Arbi Syafri Tanjung tokoh yang menyemangati kami untuk tetap berkarya melalui membaca dan menulis.Ini adalah kesempatan awalku untuk mengembangkan tulisan.

Sampailah aku terpaku oleh sebuah artikel resensi novel karya besar anak bangsa.Ranah 3 Warna.Buku ke-2 Trilogi Negeri 5 Menara yang belum selesai ku baca dirumah,menjadi langkah awalku menulis.Novel yang sangat inspiratif.Perjalana panjang seorang anak menuju cita-citanya,Alif Fikri.Tokoh utama yang diungkap dalam novel ini.Aku kagum dengan usaha beratnya,melewati lika-liku hidup nyata yang ada didepannya.Begitu beratnya,hingga suatu ketika ia harus menerima kematian ayahnya,yang sangat berperan dalam hidupnya.Ia menjadi bimbang,akankah ia rela meninggalkan bud an adik-adiknya di kampong tanpa adanya seorang ayah.Namun,dorongan ibunya membuatnya kukuh untuk melanjutkan kuliah.

Disaat kuliahnya pun ia tetap berniat membantu orang tuanya.Melalui menulis hingga ke Koran nasional menjadi tujuannya.Ia rela matian belajar dengan senior di Universitasnya.Bang Togar.Hingga kisah beratnya dengan sahabat karibnya,bahkan,kisah cintanya dengan tetangga kosnya-Raisa.

Cerita yang sangat lengkap di ungkap dari sisi kehidupan.Hingga sebuah mantra penggugah jiwa “Man Shabara Zhafira”membuatnya terus berkarya walaupun banyak cobaan.

Selain membac novelnya,aku membaca resensi dari Heru Joni Putra “Yang Berani Bermimpi dan Melebihkan Usaha”.Beliau mengungkapkan isi novel sesuai apa adanya,kelebihan dan kekurangan novel karya A.Fuadi ini.Aku berharap,kami,anak didikan guru muda yang penuh semangat ini sama dengan Alif Fikri,mengembangkan bakatnya dalam menulis.Karya demi karya akan kami ciptakan ditengah kesibukan belajar ataupun kegiatan di Madrasah.Inilah langkah kami menuju kesuksesan untuk masa depan.Inilah impian itu ketika aku duduk di Rumah Puisi Taufik Ismail untuk pertama kalinya.